-->

Peristiwa Waktu di Perpustakaan


Hai, selamat bertemu lagi bersama gue …
gimana kabar nih ? baik kan ? pasti baik kan ? iya kan ?
Hari ini gue mau cerita nih tapi tentang apa ya ?
entar dulu gue mau mikir dulu ..

1 menit …
2 menit ….
3 menit …..

Oh iya gue baru ingat tapi apa ya ? aduh lupa gue ..
lainya aja ya..
hari ini gue sedikit males ngelakuin apa aja , mungkin karena cuacanya yang akhir-akhir ini panas sekali.

kalau cuacanya seperti ini inginnya itu mandi terus , tapi sepertinya itu percuma , soalnya selesai mandi 1 jam kemudian udah berkeringat lagi.
Sebenarnya cuaca begini cocok buat diet tapi berhubung niat ditutupi oleh keringat yang terus bercucuran setiap hari , jadi tau sendiri kan cuaca panas itu buat fantasi ingin makan2 terus jadi bertambah.

Kemarin waktu di perpus gue ketemu dengan cowok yang pernah suka sama gue , karena gue ga punya perasaan sama dia , jadi gue tolak dia dulu dan mulai saat itu gue ga pernah sapa dia , bahkan dia juga sedikit cuek sama gue.

Waktu berpapasan di perpus gue pastinya kaget kan , jadi gue sok menyibukan diri dengan baca Koran tentang pembunuhan. (aisih…)
Usut punya usut ternyata sebut saja cowok yang gue tolak itu Titir , ternyata Titir ingin pinjam kamus bahasa inggris lengkap.
tiba-tiba Titir nyapa gue ..

Titir : ngapain Fif ?
Gue : (dengan senyum simpul ala gue. Gitu.) Oh, baca Koran .
Titir : Oh . (wajah datar, mungkin masih malu ketemu gue)

Gue sebenarnya sedikit malu sih waktu berpapasan dengan Titir. Karena selalu bersikap elegan jadi gue anggap semua baik-baik aja ..
Dulu waktu pertama gue tahu kalau Titir itu suka sama gue , gue secara tidak sadar kaget.
Gue selama ini cuma menganggap dia seorang teman ,khususnya teman PASKIBRA. Karena gue kenal Titir itu waktu dia terpilih jadi PASKIBRA di Kecamatan.

Soalnya selama ini ga ada cowok yang benar-benar  buat gue tertarik. Sejak gue trauma dengan kejadian masa lalu. Jadi, yang ngebuat gue itu rada menghindar ketika ada cowok yang mencoba deketin gue, bukan gue menghindar total , tapi gue itu cuma buat kayak benteng pertahanan diri sendiri gitu.

Gue itu bukan mau pilih-pilih , tapi kenyataannya memang begitu.
Tipe cowok gue itu ga muluk-muluk dan ga ada tipe yang khusus-khusus banget , seperti cowok yang sehari pakai baju distro, celana merek yang dijual-jual di distro,dan sering jalan-jalan dir el kereta api (loh, ngapain disana).

Gue itu bohong kok, yang benar ini cowok yang  seiman , rajin ibadah, pintar dan punya rasa humor yang tinggi.
sebenarnya gue pernah kepikiran ingin punya pacar pe-stang up comedy . tapi sepertinya di kota gue ga.

Setelah gue telaah semua kata-kata tentang cinta, ternyata itu ada benarnya juga. Ternyata hidup tanpa cinta itu bagaikan makan tanpa garam , yang rasanya seketika akan jadi hambar.


Pesan gue hari ini yaitu jika kamu menyukai seseorang berkata jujurlah kepadanya ,
jika kamu ditolak , berusaha jangan putus asa, tetaplah bertahan jika kamu sanggup untuk menunggu kesempatan yang kedua.

Untuk Navigasi Lengkap Silahkan Kunjungi Peta Situs



Baca Juga:

Langganan Via Email

Wikipedia

Search results

Copyright © | by: Me